Selasa, 02 Juli 2013

Tugas Mengevaluasi Nilai Lingkungan Rumah Panen Hujan

Hasniyati/ Mhs PPSKM Bina Husada 
Tugas Nilai & Etika Lingkungan
Mengevaluasi Nilai Lingkungan 
Rumah Panen Hujan
Prof. Supli Effendi Rahim, Phd., MSc




Di atas adalah foto-foto di lokasi rumah panen hujan milik  Prof. Supli Effendi Rahim, Phd., MSc. Sungguh menakjubkan & mengesankan. Memberi inspirasi untuk memcontoh etika lingkungan yang ada di rumah tersebut. 
Dapat kita lihat dari rumah tersebut :

Halaman Depan Rumah:
Halaman yang luas dengan lahan 4,5 kapling, terdiri dari kolam ikan, halaman parkir yang luas, air terjun buatan, bermacam-macam tumbuhan. Maka dapat kita nilai
* Kolom Ikan
a. Nilai Ekonomis    : Bisa dikonsumsi pribadi
b. Nilai Ekologis      : Bisa berkembang biak dengan baik
c. Nilai Sosiologis    : Tempat ini bisa dimanfaatkan untuk rekreasi keluarga
d. Nilai Biologis       : Sebagai penyerapan air

*Tanaman dan Pohon-Pohon
a.  Nilai Estetika       : Dapat memperindah pemandangan.
b.  Nilai Biologis       : Sebagai terapi mata (eye therapy) 
Halaman Samping Kanan Rumah
a. Nilai Ekonomis    : Pemanfaatan tanaman buah-buahan (nanas, rambutan, pepaya, pisang, sawo dan singkong )
 b.Nilai Biologis         : Dapat menghasilkan oksigen
 c. Kekurangan       : Ada barang-barang yang tidak dipakai (penumpukan) yang dapat menimbulkan nyamuk

Halaman Samping Kiri Rumah
a. Nilai Biologis       : Ada Green House (tanaman-tanaman anggrek)
b.Nilai Kesehatan    : Ada batu-batu untuk refleksi kaki
c.Nilai Ekonomis    : Pemanfaatan sirkulasi air kolam

Halaman Belakang Rumah
Nilai Ekologis      : Pemanfaatan air hujan pada kolam penampung air hujan
Ruangan di Dalam Rumah
  Nilai Ekologis      :
 * Pemanfaatan kayu jati sebagai aksesoris/pajangan dalam rumah
           * Pemanfaatan cahaya matahari ke dalam rumah untuk penerangan rumah dan hemat listrik
  Nilai Ekonomis    : Kayu jati tahan lama, harganya semakin lama semakin mahal



Kesimpulan :
Rumah panen hujan tersebut menggunakan sistem penampungan air hujan seperti sumur dengan instalasi penampungan yang memang dirancang dengan baik, kolam penampung dan air terjun buatan serta beragam tanaman sebagai penyerapan air. Pemanfaatan cahaya matahari sebagai penerangan yang hemat listrik. Tetapi rumah panen hujan tersebut terdapat kekurangan yaitu : gangguan alam, seperti petir yang bisa langsung masuk ke dalam rumah, hewan-hewan yang tidak diinginkan (nyamuk, ular, lalat, dll).

Senin, 01 Juli 2013

Pembuatan EM 4

Hasniyati / PPSKM Bina Husada
Tugas Nilai & Etika Lingkungan


Membuat EM4

EM merupakan kultur campuran dari microorganisms yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. EM diaplikasikan sebagai inokulan untuk meningkatkan kergaman dan populasi mikroorganisme di dalam tanah dan tanaman, yang selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, kuantitas dan kualitas produksi tanaman.

Disamping diterapkan pada tanah dan tanaman, EM juga dapat diterapkan dalam pengolahan limbah untuk mempercepat penguraian air limbah, memperbaiki tanah dasar tambak untuk mempercepat pertumbuhan ikan dan udang, disemprotkan pada kandang ternak untuk menghilangkan polusi bau pada limbah ternak, dicampurkan pada air minum dan makanan ternak untuk memperbaiki mikroorganisme yang ada dalam perut ternak sehingga pertumbuhan dan produksi ternak menjadi meningkat.



Adapun cara membuat EM4 adalah :

BAHAN DAN KOMPOSISI :
  1. Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg 
  2. Kacang panjang segar 0,25 kg
  3. Kangkung air segar 0,25 kg
  4. Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
  5. Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
  6. Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
  7. Gula pasir 1 kg
  8. Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter 

ALAT DAN SARANA:


  1. Ember beserta tutupnya.
  2. blender/parutan/pisau untuk menghaluskan bahan-bahan spt: Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda.
  3. Pengaduk
  4. Botol Penyimpan serta Saringan (dari kain atau kawat kassa)

Cara Pembuatan
Pertama :
 
Kacang panjang Pepaya, pisang, nanas, , kangkung dan batang pisang muda dihaluskan  dengan mengunakan blender atau bisa juga di parut hingga ukuran menjadi agak halus. sebelumnya dihancurkan dulu dengan pisau dapur. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.  
Kedua :
Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dlm ember.
Ketiga :
Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa dalam ember tadi dan aduk hingga rata.



Keempat :

Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari

Kelima :

Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.


Keenam :
 
Ampas tersebut d saring dan dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sbg pupuk  kompos

Foto- foto

                   

                   

                



 




 

Senin, 01 April 2013

Jawab Soal Nilai & Etika Lingkungan



 Jawaban Soal Nilai dan Etika Lingkungan

Nama  :  Hasniyati
NIM    : 12131011006
Mahasiswa PPSKM STIK Bina Husada


No. 1

Pengertian Ekosistem adalah :
·         Tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas dan produktifitas lingkungan hidup.
  • Tatanan keseluruhan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
  • Suatu sistem alam yang di dalamnya tercakup unsur-unsur hayati (organisme/biotik) dan unsur-unsur non hayati (abiotik), dan hubungan dari masing-masing unsur tersebut.
Ekosistem yang ada disekitar kita adalah :
1.      Ekosistem Alam, antara lain :
·         Ekosistem laut
 

  -       Ekosistem Pantai


·         Ekosistem Hutan
 











-      Ekosistem Sungai, Danau, dan lain-lain.





2.      Ekosistem Binaan/Buatan , antara lain :
·         Ekosistem Pertanian

 
·         Ekosistem Pedesaan

 
·         Ekosistem Perkotaan
 
·         Ekosistem Perindustrian











·         Ekosistem Pertambangan, dan lain-lain
 

No.2
Yang dimaksud dengan Nilai Lingkungan adalah :
·         Nilai lingkungan diartikan sebagai norma dan etika manusia yang menjadikan pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah laku terhadap lingkungan disekitarnya, hal ini sangat mudah dipahami oleh segenap lapisan masyarakat melalui penerapan konsep lingkungan hidup melalui pendidikan formal yang terintegrasi dengan mata pelajaran dasar yang didapatkan serta mata pelajaran lainnya yang relevan sehingga bila ia mampu memelihara, mengelola dan melestarikan lingkungan hidupnya dengan baik maka pencegahan dan penanggulangan pencemaran dapat dikendalikan yang akhirnya kelangsungan hidup untuk generasi yang akan datang lebih baik dan bertahan lama.

·         Nilai lingkungan berkaitan dengan dasar dan justifikasi kebijakan lingkungan Hal ini bertujuan untuk membawa bersama-sama kontribusi dari filsafat, hukum, ekonomi dan disiplin lainnya, yang berhubungan dengan lingkungan sekarang dan masa depan manusia dan spesies lainnya, dan untuk memperjelas hubungan antara isu-isu kebijakan praktis dan prinsip-prinsip dasar yang lebih fundamental atau asumsi.

No.3
Jenis-jenis Etika Lingkungan
1.       Etika Lingkungan Dangkal (Shallow environmental ethics)
Etika lingkungan dangkal merupakan pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan fungsi lingkungan sebagai sarana penyelenggaraan kepentingan manusia dan bersifat antroposentris. Etika lingkungan  dangkal biasa diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik. Dalam hal ini, alam hanya dipandang sebagai alat pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

Pokok-pokok penekanan dalam etika antroposentris adalah sebagai berikut.
·         Manusia terpisah dari alam.
·         Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
·         Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
·         Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
·         Norma utama adalah untung rugi.
·         Mengutamakan rencana jangka pendek.
·         Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya di negara miskin.
·         Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
Jenis etika antroposentris.
  1. Etika antroposentris yang menekankan segi estetika alam (etika lingkungan harus dicari pada kepentingan manusia, secara khusus kepentingan estetika).
  2. Etika antroposentris yang mengutamakan kepentingan generasi penerus (mendasarkan etika lingkungan pada perlindungan atau konservasi alam yang ditujukan untuk generasi penerus manusia).

2. Etika Lingkungan Dalam (Deep Environmental Ethics)

Dalam pandangan etika ini, alam sesungguhnya  memiliki fungsi kehidupan, patut dihargai dan  diperlakukan dengan cara yang baik (etika lingkungan ekstensionisme atau preservasi). Karena alam disadari sebagai penopang kehidupan manusia dan seluruh ciptaan. Untuk itu manusia dipanggil untuk memelihara alam demi kepentingan bersama, kepentingan manusia dan kepentingan alam itu sendiri.

Berikut adalah hal-hal yang ditekankan dalam etika lingkungan.
  • Manusia adalah bagian dari alam
  • Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang
  • Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang
  • Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk
  • Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai
  • Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati
  • Menghargai dan memelihara tata alam
  • Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem
  • Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.
Jenis-jenis etika lingkungan dalam.
  1. Etika Neo-Utilitarisme. Etika ini merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy Bentham yang dipelopori Pete Singer yang menekankan kebaikan untuk semua sehingga kebaikan etika lingkungan ditujukan untuk seluruh mahluk.
  2. Etika Zoosentrisme. Etika ini menekankan perjuangan hak-hak binatang (pembebasan binatang) dengan tokoh  Charles Brich. Menurut etika ini, binatang memiliki hak menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan dan menjadikan rasa senang/penderitaan binatang sebagai salah satu standar moral.
  3. Etika Biosentrisme. Etika ini  menekankan kehidupan sebagai standar moral dengan salah satu tokohnya adalah Kenneth Goodpaster. Hal yang dijadikan tujuan bukanlah rasa senang atau menderita tetapi kemampuan atau kepentingan untuk hidup. Dengan menjadikan kepentingan untuk hidup sebagai standar moral, maka yang dihargai secara moral bukan hanya manusia dan hewan, melainkan seluruh makhluk hidup yang ada.
  4. Etika Ekosentrisme. Etika ekosentrisme menekankan keterkaitan seluruh organisme dan anorganisme dalam ekosistem. Setiap individu mamiliki keterkaitan satu sama lain secara mutual dan memandang bumi sebagai suatu pabrik terintegrasi berisi organsime yang saling membutuhkan, saling menopang dan saling memerlukan. Kematian dan kehidupan haruslah diterima secara seimbang. Hukum alam memungkinkan mahluk saling memangsa diantara semua spesies. Ini menjadi alasan mengapa manusia boleh memakan unsur-unsur  yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan. Menurut salah satu tokohnya, John B. Cobb, etika ekosentrisme mengusahakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan dalam ekosistem.
Strategi & Penerapan  etika lingkungan.
1. Konservasi : menjaga/membatasi sumber daya alam. 
Maksudnya, manusia harus menghilangkan pandangan bahwa bumi merupakan SDA yang tidak terbatas sehingga manusia dapat menggunakan seenaknya.
2. Meyakini bahwa manusia merupakan bagian dari alam, dengan cara:
 a. Tidak mengeksploitasi SDA secara berlebihan
 b. Tidak merusak alam sekitar
c. Memperbaiki kerusakan SDA akibat eksploitasi berlebihan dan menyadari bahwa eksploitasi mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan.

3.  Mendukung dan menjamin bahwa lingkungan dapat meneruskan fungsinya untuk kelangsungan hidup semua makhluk dengan menghormati alam
.

4. Mengelola sistem lingkungan dengan menggunakan ilmu dan tekhnologi yang ramah lingkungan

No. 4
menggunakan blogspot ini merupakan bukti komitmen bahwa kita mendukung perwujudan kebijakan pemerintah dalam e-government di satu sisi dan mengeksperisikan etika kita terhadap lingkungan karena :
·         Penggunaan blogspot yang merupakan salah satu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sesuai dengan UU pengelolaan lingkungan hidup,peran dan fungsi pemerintah, serta peran individu dalam pengolaan lingkungan yang terdiri dari :
a.    Mematuhi kebijakan pemerintah
b.    Tidak mengekslorasi alam secara berlebihan
c.    Saling mengingatkan
d.  Menyayangi binatang dan tumbuhan sehingga terhindar dari kepunahan

·         Penggunaan blogspot juga merupakan cara mengekspresikan etika kita terhadap lingkungan karena dengan menggunakan blog sebagai lapak pendidikan dan pengajaran sebagai kebutuhan sehari hari bagi dunia pendidikan, catatan kuliah dan  pelajaran serta tugas, maka akan menjadikan sistem pendidikan yang kreatif, inovatif, bisa diakses siapa saja yang membutuhkan dan yang paling penting kita lebih beretika terhadap lingkungan karena kita tidak banyak menggunakan bahan-bahan seperti kertas yang dapat mengurangi sumber daya alam bahkan dapat merusak lingkungan.
No.5
Jejak ekologis itu merupakan gambaran apakah seseorang itu menyumbang terhadap kerusakan lingkungan atau tidak, karena :
Dasar pendekatan ekologi adalah mengenalkan suatu pemahaman adanya keterkaitan yang luas atas kehidupan yang luas bagi kehidupan karena tindakan manusia pada masa lalu, sekarang, dan yang kan datang akan memberi dampak yang tidak dapat di perkirakan. Kita tidak bisa melakukan hanya satu hal atas alam, kita tidak juga bisa sepenuhnya memahami bagaimana alam bekerja, pun kita tidak akan pernah bisa mengelak bahwa apa yang kita lakukan pasti memberi dampak pada organisme lain, sekarang atau akan datang, sehingga apa yang kita lakukan terhadap lingkungan sekarang, sedikit banyak kita telah menyumbang kerusakan lingkungan dimasa yang akan datang, untuk itu kita harus bersusaha apa yang kita lakukan untuk tidak merusak lingkungan, paling tidak dapat di minimalisir.
No.6
Alhamdulillah, Saya sudah berusaha membuat blog dan mengelola blog ini, walaupun terus terang saya masih harus banyak belajar cara mengelola blog ini, karena saya berharap mendapat banyak ilmu dan tentu saja mendapat nilai yang memuaskan .