Jawaban Soal Nilai dan Etika Lingkungan
Nama : Hasniyati
NIM : 12131011006
Mahasiswa PPSKM STIK Bina Husada
No. 1
Pengertian Ekosistem adalah :
·
Tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan
kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas dan produktifitas lingkungan hidup.
- Tatanan keseluruhan secara utuh dan menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
- Suatu sistem alam yang di dalamnya tercakup
unsur-unsur hayati (organisme/biotik) dan unsur-unsur non hayati
(abiotik), dan hubungan dari masing-masing unsur tersebut.
Ekosistem
yang ada disekitar kita adalah :
1.
Ekosistem Alam, antara lain :
·
Ekosistem laut
-
Ekosistem Pantai
·
Ekosistem Hutan
- Ekosistem Sungai, Danau, dan lain-lain.
2.
Ekosistem Binaan/Buatan , antara lain :
·
Ekosistem Pertanian
·
Ekosistem Pedesaan
·
Ekosistem Perkotaan
·
Ekosistem Perindustrian
·
Ekosistem Pertambangan, dan lain-lain
No.2
Yang
dimaksud dengan Nilai Lingkungan adalah :
·
Nilai lingkungan diartikan sebagai norma dan etika
manusia yang menjadikan pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur
tingkah laku terhadap lingkungan disekitarnya, hal ini sangat mudah dipahami oleh
segenap lapisan masyarakat melalui penerapan konsep lingkungan hidup melalui
pendidikan formal yang terintegrasi dengan mata pelajaran dasar yang didapatkan
serta mata pelajaran lainnya yang relevan sehingga bila ia mampu memelihara,
mengelola dan melestarikan lingkungan hidupnya dengan baik maka pencegahan dan
penanggulangan pencemaran dapat dikendalikan yang akhirnya kelangsungan hidup
untuk generasi yang akan datang lebih baik dan bertahan lama.
·
Nilai lingkungan berkaitan dengan dasar dan
justifikasi kebijakan lingkungan Hal ini bertujuan untuk membawa bersama-sama
kontribusi dari filsafat, hukum, ekonomi dan disiplin lainnya, yang berhubungan
dengan lingkungan sekarang dan masa depan manusia dan spesies lainnya, dan
untuk memperjelas hubungan antara isu-isu kebijakan praktis dan prinsip-prinsip
dasar yang lebih fundamental atau asumsi.
No.3
Jenis-jenis Etika
Lingkungan
1.
Etika
Lingkungan Dangkal (Shallow environmental ethics)
Etika
lingkungan dangkal merupakan pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan
fungsi lingkungan sebagai sarana penyelenggaraan kepentingan manusia dan
bersifat antroposentris. Etika lingkungan dangkal biasa diterapkan pada
filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik. Dalam
hal ini, alam hanya dipandang sebagai alat pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Pokok-pokok
penekanan dalam etika antroposentris adalah sebagai berikut.
·
Manusia terpisah dari alam.
·
Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak
menekankan tanggung jawab manusia.
·
Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat
keprihatinannya.
·
Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk
kepentingan manusia.
·
Norma utama adalah untung rugi.
·
Mengutamakan rencana jangka pendek.
·
Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah
penduduk khususnya di negara miskin.
·
Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
Jenis
etika antroposentris.
- Etika antroposentris yang menekankan segi
estetika alam (etika lingkungan harus dicari pada
kepentingan manusia, secara khusus kepentingan estetika).
- Etika antroposentris yang mengutamakan
kepentingan generasi penerus
(mendasarkan etika lingkungan pada perlindungan atau konservasi alam yang
ditujukan untuk generasi penerus manusia).
2. Etika
Lingkungan Dalam (Deep Environmental Ethics)
Dalam pandangan etika ini, alam sesungguhnya
memiliki fungsi kehidupan, patut dihargai dan diperlakukan dengan cara
yang baik (etika lingkungan ekstensionisme atau preservasi). Karena alam disadari
sebagai penopang kehidupan manusia dan seluruh ciptaan. Untuk itu manusia
dipanggil untuk memelihara alam demi kepentingan bersama, kepentingan manusia
dan kepentingan alam itu sendiri.
Berikut adalah hal-hal yang ditekankan dalam etika
lingkungan.
- Manusia adalah bagian dari alam
- Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh
manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang
- Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam
diperlakukan sewenang-wenang
- Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk
- Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai
- Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati
- Menghargai dan memelihara tata alam
- Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem
- Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem
alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.
Jenis-jenis etika lingkungan dalam.
- Etika Neo-Utilitarisme. Etika ini merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy Bentham
yang dipelopori Pete Singer yang menekankan kebaikan untuk semua sehingga
kebaikan etika lingkungan ditujukan untuk seluruh mahluk.
- Etika Zoosentrisme. Etika ini menekankan perjuangan hak-hak binatang (pembebasan
binatang) dengan tokoh Charles Brich. Menurut etika ini, binatang
memiliki hak menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan
harus dicegah dari penderitaan dan menjadikan rasa senang/penderitaan
binatang sebagai salah satu standar moral.
- Etika Biosentrisme. Etika ini menekankan kehidupan sebagai standar moral dengan
salah satu tokohnya adalah Kenneth Goodpaster. Hal yang dijadikan tujuan
bukanlah rasa senang atau menderita tetapi kemampuan atau kepentingan
untuk hidup. Dengan menjadikan kepentingan untuk hidup sebagai standar
moral, maka yang dihargai secara moral bukan hanya manusia dan hewan,
melainkan seluruh makhluk hidup yang ada.
- Etika Ekosentrisme. Etika ekosentrisme menekankan keterkaitan seluruh organisme dan
anorganisme dalam ekosistem. Setiap individu mamiliki keterkaitan satu
sama lain secara mutual dan memandang bumi sebagai suatu pabrik
terintegrasi berisi organsime yang saling membutuhkan, saling menopang dan
saling memerlukan. Kematian dan kehidupan haruslah diterima secara
seimbang. Hukum alam memungkinkan mahluk saling memangsa diantara semua
spesies. Ini menjadi alasan mengapa manusia boleh memakan
unsur-unsur yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan.
Menurut salah satu tokohnya, John B. Cobb, etika ekosentrisme mengusahakan
keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan
dalam ekosistem.
Strategi & Penerapan etika lingkungan.
1. Konservasi : menjaga/membatasi sumber
daya alam.
Maksudnya, manusia harus menghilangkan
pandangan bahwa bumi merupakan SDA yang tidak terbatas sehingga manusia dapat
menggunakan seenaknya.
2. Meyakini bahwa manusia merupakan
bagian dari alam, dengan cara:
a. Tidak mengeksploitasi SDA
secara berlebihan
b. Tidak merusak alam sekitar
c. Memperbaiki kerusakan SDA akibat
eksploitasi berlebihan dan menyadari bahwa eksploitasi mengakibatkan penurunan
daya dukung lingkungan.
3. Mendukung dan menjamin bahwa lingkungan dapat meneruskan fungsinya
untuk kelangsungan hidup semua makhluk dengan menghormati alam.
4. Mengelola sistem lingkungan dengan menggunakan ilmu dan tekhnologi yang
ramah lingkungan
No. 4
menggunakan blogspot ini merupakan bukti
komitmen bahwa kita mendukung perwujudan kebijakan pemerintah dalam
e-government di satu
sisi dan mengeksperisikan etika kita terhadap lingkungan karena :
·
Penggunaan
blogspot yang merupakan salah satu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sesuai
dengan UU pengelolaan lingkungan hidup,peran dan fungsi pemerintah, serta peran
individu dalam pengolaan lingkungan yang terdiri dari :
a. Mematuhi kebijakan
pemerintah
b. Tidak
mengekslorasi alam secara berlebihan
c. Saling
mengingatkan
d. Menyayangi
binatang dan tumbuhan sehingga terhindar dari kepunahan
·
Penggunaan blogspot
juga merupakan cara mengekspresikan etika kita terhadap lingkungan karena dengan menggunakan blog sebagai lapak pendidikan
dan pengajaran sebagai kebutuhan sehari hari bagi dunia pendidikan, catatan kuliah
dan pelajaran serta tugas, maka akan
menjadikan sistem pendidikan yang kreatif, inovatif, bisa diakses siapa saja
yang membutuhkan dan yang paling penting kita lebih beretika terhadap
lingkungan karena kita tidak banyak menggunakan bahan-bahan seperti kertas yang
dapat mengurangi sumber daya alam bahkan dapat merusak lingkungan.
No.5
Jejak
ekologis itu merupakan gambaran apakah seseorang itu menyumbang terhadap
kerusakan lingkungan atau tidak, karena :
Dasar
pendekatan ekologi adalah mengenalkan
suatu pemahaman adanya keterkaitan yang luas atas kehidupan yang luas bagi kehidupan karena tindakan manusia pada
masa lalu, sekarang, dan yang kan datang akan memberi dampak yang tidak dapat di perkirakan.
Kita tidak bisa melakukan hanya satu hal atas alam, kita tidak juga bisa
sepenuhnya memahami bagaimana alam bekerja, pun kita tidak akan pernah bisa
mengelak bahwa apa yang kita lakukan pasti memberi dampak pada organisme lain,
sekarang atau akan datang, sehingga apa
yang kita lakukan terhadap lingkungan sekarang, sedikit banyak kita telah
menyumbang kerusakan lingkungan dimasa yang akan datang, untuk itu kita harus
bersusaha apa yang kita lakukan untuk tidak merusak lingkungan, paling tidak
dapat di minimalisir.
No.6
Alhamdulillah,
Saya sudah berusaha membuat blog dan mengelola blog ini, walaupun terus terang
saya masih harus banyak belajar cara mengelola blog ini, karena saya berharap
mendapat banyak ilmu dan tentu saja mendapat nilai yang memuaskan .